"Cinta Kheif pada Shine"

 "Cinta Kheif pada Shine"

By. Ocha K. Shine , 1 September 2021

          Senyuman dan tatapan hangat Shine masih terasa hingga kini oleh Kheif. Cinta datang karena terbiasa, pepatah inilah yang mengkisahkan segalanya. Kheif yang mulai terbiasa bersama Shine. Berawal hanya teman tanpa tahu kapan cinta itu hadir pada Shine.  Singkat cerita pertemanan itu akhirnya berubah menjadi hubungan yang istimewa antara Kheif dan Shine. 

       Kisah cinta yang lama terjalin sejak masa awal SMA hingga di bangku kuliah kisah itu yang tak pernah muncul di manapun seolah tertutup rapat tanpa seorangpun tahu. Hingga suatu ketika peristiwa itu datang, saat Shine mengalami kecelakaan hingga lukanya cukup serius di bagian lengan kanannya. Hingga Shine merasa malu saat bertemu dengan Kheif yang kala itu datang menjenguknya di Rumah Sakit. Shine berkata lengan tangan kananku lukanya cukup serius dan mungkin akan dapatkan operasi yang ke dua kalinya minggu depan dan kemungkinan kembali normal sangat kecil sekali dan akan meninggalkan bekas luka yang cukup dalam. Kheif yang mendengar dan melihat kondisi Shine kala itu tetap bersikap tenang dan berkata semua akan baik - baik saja, meskipun sebenarnya Ia tidak tega melihat Shine yang terbaring di ruang pasien saat itu. 

        Tak lama ponsel Shine pun berdering. Shine berkata kepada Kheif untuk lihat pesan di  ponselnya sambil berkata mungkin Bimbim yang chat( salah seorang sahabat dekat Shine). Tanpa ragu Kheif bergegas mengambil ponsel Shine dan membuka kontak pesannya. Namun ekspresi Kheif berubah kaget dan murung saat membaca isi pesan yang dikirimkan seseorang pada Shine. Tanpa banyak berkata Kheif memberikan ponsel itu pada Shine sambil berkata" Maaf mungkin lebih baik kamu bisa baca sendiri pesan ini". Setelah Shine melihat isi pesan yang ada pada ponselnya sontak dia terkejut kedua bola matanya terbelalak sambil berkata " Maaf Kheif, aku tidak ada maksud seperti ini". Shine berusaha menjelaskan apa maksud pesan yang disampaikan oleh Cherry kepadanya, sambil melemparkan ponsel itu ke arah Kheif dengan nada kesal. 

        Kheif dengan tenang membalikkan badan tanpa berucap sedikitpun sambil berpikir apa ini kebohongan yang selama ini dilontarkan Shine. Rasa percaya dan sayang itu seketika mulai pudar dan sirna. Shine berusaha menjelaskan namun Kheif sudah tidak ingin menolehnya. Hingga datanglah ayah Shine ke rumah sakit, Kheif pun lebih terkejut lagi karena Ia tidak pernah kenal ataupun tahu siapa Shine dan keluarganya. Saking takutnya Shine pada ayahnya, Ia pun berkata pada Kheif untuk pulang. Tanpa ada nada penolakan sedikitpun Kheif mengiyakan begitu saja. Seolah langit pun ikut bicara, terlihat awan yang menghitam, dan petirpun ikut mengglegarkan suaranya, hujan deras ikut mengiringi langkah Kheif yang pergi meninggalkan kamar sambil menahan tetesan air matanya.



        Kheif seakan tak pernah percaya bahwa orang yang paling dicintainya tega melakukan banyak kebohongan. Entah saking polosnya atau bodohnya dia. karena polos dan bodoh sangat lah tipis sekali bedanya. Kheif berharap kejadian kala itu hanya mimpi saja namun rasa sakit itu masih terasa. Hujan deras pun mengiringi kepergian Kheif meninggalkan rumah sakit. Baju nya yang basah kuyup terkena deras nya hujan sambil menahan tangisnya yang akhirnya pecah tertutupi oleh tetesan air hujan. Dalam hatinya apakah ini jawabannya? Kheif selalu berkata semua akan baik-baik saja dan berlalu. Sepanjang perjalanan pulang Kheif tak hentinya berdoa semoga Shine lekas sembuh dan kejadian seperti ini tak terulang kembali. 

        Keesokan harinya Kheif mulai kembali beraktivitas dan mulai menyalakan ponselnya yang sedari kemaren dimatikan, lalu ia melihat beberapa pesan dan panggilan dari Shine. Ia seakan masih teringat kejadian kemaren yang membuatnya terpukul. Ia melewatkan semua pesan dan telpon yang berdering dan lebih memilih menenangkan diri dengan menyibukkan diri dengan kegiatan kesehariannya. 

        Hingga tibalah saat Shine dinyatakan sembuh dan keluar dari Rumah Sakit. Kheif yang kala itu juga masih duduk di bangku kuliah dan melaksanakan ujian semester. Tanpa tahu Shine berulang kali menelpon tanpa digubris sedikitpun oleh Kheif, kisah cinta ini seakan diambang perpisahan. Jarak yang terlalu jauh dan kekecewaan yang didapat seakan menambah datar rasa Kheif pada Shine. Saat ujian berakhir dan Kheif bergegas akan pulang disanalah ternyata Shine sudah menunggu di depan gerbang kampusnya. Kheif terkejut karena dia tak tahu kalo Shine sudah pulang. Singkat kata Kheif ikut pulang dengan Shine dengan tanpa sepatah katapun. 

        Shine mulai berkata kejadian waktu itu tak akan terulang kembali. Kheif pun memberikan kesempatan kepada Shine dan mencoba percaya kembali. Hingga semua kembali seperti biasanya. Namun pada bulan berikutnya saat Shine mulai sibuk dengan kegiatannya hingga Ia lupa tanpa ada kabar sedikitpun. Kheif mulai merasakan perubahan itu hingga dia tetap menunggu kabar dari Shine. Hingga suatu ketika ayah Kheif bertanya " Tumben sekali Shine ndak pernah kelihatan, bagaimana kabarnya?. Kheif pun menjawabnya dengan nada datar Shine alhamdulillah baik-baik saja mungkin dia hanya sangat sibuk hingga dia tidak sempat datang. Saat malam tiba Shine mulai menghubungi Kheif dan mulai menyampaikan mungkin dia tidak bisa melanjutkan kisahnya. Kita Break. Kheif yang mendengar itu masih seakan terkejut dan dengan berat hati Ia mengikuti perkataan Shine.  Hingga waktu terus berlalu namun Kheif seakan tak pernah percaya bahwa cintanya akan berakhir begitu saja. Hingga Shine kembali menelpon dan berkata" Mungkinkah ada kesempatan untuk aku bisa kembali padamu Kheif ?". Kheif yang mulai menata dirinya dari keterpurukan kisahnya mencoba memaafkan dan menerima kembali Shine berharap ini yang terakhir dan kisahnya akan seperti awal. Namun Kheif telah mencoba yang terbaik yang Ia bisa tetap saja Ia belum bisa memaafkan Shine. Hingga akhirnya dengan berat hati Kheif berkata pada Shine mungkin lebih baik kalau kita melakukan yang terbaik untuk kita. 



        Kheif berkata mungkin perpisahan inilah yang terbaik untuk kita. Jika memang kita ditakdirkan berjodoh maka semua akan dipermudah oleh Allah SWT.  Sekarang kita hanya lakukan apa yang jadi pilihan kita. Hingga akhirnya Kheif memilih menikah dengan orang lain. Kheif berkata "maaf mungkin selama ini ada hal yang salah tanpa aku sadari semoga kamu bahagia dan bertemu dengan orang yang tepat". Shine pun menangis dan Ia pun tak pernah tahu kalo hari itu adalah pertemuannya yang terakhir dengan Kheif. Shine masih belum bisa menerima apa yang dipilih oleh Kheif. Kheif dengan berat hati berkata "Aku berharap semua masih baik - baik saja" Kita diawal adalah teman baik dan harapannya setelah ini kita tetap teman bukan musuh". Dalam doa Kheif selalu menyisipkan nama Shine, Semoga Shine dipertemukan dengan orang yang tepat dan hidup bahagia. Meskipun akhirnya Kheif lebih memilih langkah yang lain. Semoga Shine dapat mengerti keputusannya. Hingga saat itu Kheif menutup rapat hatinya dan benar - benar mengucapkan selamat tinggal pada Cinta Pertamanya Shine dan Terima Kasih sudah pernah jadi bagian dari hidupnya".


Comments

Popular posts from this blog

" Cinta tanpa Syarat"

"Pegagan Sejuta Manfaat"

" Mawar Banyak Manfaat "