" Senyummu Merubah Duniaku "

" Senyummu Merubah Duniaku"

by. Ocha



        Pagi itu cuaca sangat cerah, terlihat lalu lalang orang sibuk dengan rutinitas yang padat merayap. Namun aku tak merasakan sesaknya aktivitas sebagai beban, karena Kau di setiap pagi hadir memberikanku kehangatan dengan senyuman manismu. Setelah melihat senyuman hatiku seakan meleleh dan mendapatkan kembali semangat yang mulai rapuh. Senyumanmu yang membekas di hatiku seakan tak pernah tergantikan oleh apapun dan siapapun. Hingga tanpa sadar diam - diam aku mengagumi sosokmu. Secerca harapanku pun pudar ketika tahu bahwa senyuman yang selama ini aku kagumi itu milik orang lain. Kadang tersayat hati ini menyaksikan bila kau bahagia dengan yang lain. Dan ikut merasakan amarah yang luar biasa ketika merasa Kau diperlakukan tidak adil oleh yang lain. 

         Namun sungguh ironis, kadang apa yang kita harapkan bukanlah yang terbaik untuk kita. Ada jalan lain yang lebih indah yang disiapkan untuk kita kedepan. Kadang tanpa tahu setiap doa perlahan kabulkan disaat yang benar - benar tepat dan baik untuk kita. Terlintas dalam benak memutar kembali dan mengingatkan masa lalu yang membahagiakan bila bersamamu meski hanya sesaat. Tanpa tahu waktu begitu cepat berlalu yang awalnya selalu terbiasa dengan hadirmu kini harus tersadar bahwa Kau telah pergi tuk selamanya. Kenyataan begitu pahit engkau begitu cepat pergi dan berlalu. Hingga aku menemukan sepucuk surat bertuliskan " Senyummu Merubah Duniaku" yang isinya ternyata selama ini perasaan yang selama ini dirasakan olehmu adalah sama. Namun engkau selalu terdiam tanpa sepatah katapun mengutarakan isi hatimu dan lebih memilih bersandiwara dengan lainnya agar aku tak begitu berharap padamu. Kau ingin aku pergi jauh dari hidupmu tanpa tahu rasa kehilangan dan sakit ditinggalkan. Engkaupun tak inginkan aku bersedih bahkan menangis setelah tahu bahwa hidupmu takkan lama. Kau berharap aku bisa melupakanmu untuk selamanya dan bertemu dengan orang yang tepat.

        Aku menangis sejadinya setelah membaca sepucuk suratmu hingga akhir. Ternyata perasaanku selama ini tak bertepuk sebelah tangan tapi cinta itu sebenarnya bersambut dengan kedua tanganmu. Namun kenyataan kini telah berbeda, Aku tahu semua setelah Engkau pergi dan takkan pernah kembali. Kamu berkata saat paling bahagia dalam hidupmu adalah mendampingiku dan selalu membuatku tersenyum. Kamu tak pernah inginkan aku bersedih atau meneteskan air mata sedikitpun. Bahkan disaat terakhirmu kau hanya memberikan senyuman terbaikmu sambil berkata " Aku akan pergi dalam waktu yang lama untuk pendidikan di Canada". Tapi nyatanya kamu pergi untuk melakukan pengobatan dengan harapan bisa sembuh dengan beberapa kemo setelah operasi. Dengan harapan masih bisa bertemu dengan ku suatu saat nanti dengan kondisi yang sudah sehat. 

        Namun semua ternyata berbeda dari apa yang diharapkan. Allah SWT lebih sayang padamu hingga saat perbincangan terakhirmu masih memberikan senyuman terbaik lewat video call. Kini kamu tersenyum dengan bahagia tanpa merasakan sakit apapun, Selamat tinggal Kau yang Terindah dalam Hidupku". Kenangan bersamamu tak kan pudar dan lekang oleh waktu. Kini aku tahu betapa berharganya apa itu arti cinta yang  sesungguhnya. Cinta tak kan pernah cukup oleh apapun karena cinta telah dicukupkan oleh cinta" Kahlil Gibran. Seperti itulah Cintaku padamu. Cintayang tulus tanpa syarat.



Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

" Cinta tanpa Syarat"

"Pegagan Sejuta Manfaat"

" Mawar Banyak Manfaat "