"Tantangan Tulis Puisi Berantai"

"Tantangan Tulis Puisi Berantai" 

By. Ocha 

One Day One Post memang the best. Kita yang pemula dapat banyak ilmu dan mentor yang luar biasa. Di setiap minggunya pasti disajikan beberapa menu materi pilihan dengan kadar bobot Pemateri orang yang ahli dalam jurnalis atau penulis ( writer ). Tantangan di minggu pertama kita yang pemula dikenalkan dengan blogger dan memahami "apa itu menulis". 

Masuk pada sesi Minggu berikutnya, pada Minggu ke dua  kita diberikan sebuah tantangan lagi menganalisa profil nama grup kecil masing-masing kelompok. Satu persatu mengupas tuntas bagaimana tehnik dalam menulis yang benar, kita belajar bagaimana membuat sebuah judul dalam karya, kita belajar bagaimana tentang menggunakan diksi yang sesuai, nah pada minggu yang ke tiga. Kita dapat tantangan lagi yaitu membuat sebuah puisi. Setiap orang pastilah pernah membuat sebuah puisi. Bahkan tak jarang pula melantunkannya dalam sebuah lagu. 

Pada tantangan kali ini kita membahas tuntas tentang bagaimana penulisan sebuah puisi dengan benar, bagaimana bahasa kias yang digunakan, bahkan pemilihan diksi dan judul yang sesuai. Pada kesempatan minggu ke tiga ini ada beberapa puisi karya teman- teman dari kelas Arswendo Atmowiloto. Pada kesempatan kali ini kita akan membedah 4 karya teman - teman termasuk saya sendiri

1. Mazidah


2. Monika


3. Ocha


4. Widya




Cinta Tak Bertuan 

Bintang bergeming mendengar namamu ( http: //duniakifa.my.id)

Parasmu menyilaukan pandanganku

Senyummu menggetarkan jiwaku

Wahai kau yang berwajah elok, siapakah namamu?
( http://ochakheifsunshine.blogspot.com)



Lihatlah pelangi menari

Berlarian di sisi pipi

Merona bagai malaikat bermimpi

Elok tersipu malu mendebarkan hati

(http; lidwinarohani.blogspot.com)



Bulan sampaikan rinduku dengan sinarmu( http://menangkap ide.blogspot.com)

Rindu yang tak berujung

Yang menyiksa ruang dan waktu

Akankah rasa ini tertuntaskan?
( http:// mamikismi.wordpres.com)

Jangan kau sekap mauku

Jangan kau kurung anganku

Biarlah rindu mengangkasa

Menyapa lembut pada wajahmu di seberang sana

(http://qanshanatya.blogspot.com)

Rindu belum bisa tersampaikan

Jarak memisahkan karena belum ada kesempatan

Pertemuan akan datang membawa ketenangan

Merangkul dua jiwa yang saling merindukan


Jika pun mentari membisu

Membiarkan kita berkelindan rindu dan membeku

Cukup satu yang kutahu

Kelak kita pasti berpadu



Tapi, apa pantas aku berharap wahai pujangga?

Aku hanyalah setitik asa yang mampu mendamba

Di dadaku ada gelora yang meletup-letup

Namun, malu aku mengaku bagai bunga yang masih kuncup


Comments

Popular posts from this blog

" Cinta tanpa Syarat"

"Pegagan Sejuta Manfaat"

" Mawar Banyak Manfaat "