" Kisah Baru Klinting dan Telaga Ngebel" CERBUNG ODOP

 " Kisah Baru Klinting Dan Telaga Ngebel"

By Ocha_ODOP9 Cerbung ( Ch- 2)


https://ochakheifsunshine.blogspot.com/2021/10/cerbung-odop-kisah-fiksi.html

Ch-2

Baru Klinting menyanggupi melingkarkan badannya pada kaki Gunung Kelud sesuai yang di utarakan oleh ayahnya Ki Ageng Mangir. Karena kurang panjang nya saat melingkari kaki Gunung Wilis dia menjulurkan lidahnya sehingga menjadikan pertapaannya menjadi sempurna. Namun sang ayah Ki Ageng Mangir memotong salah satu lidah Baru Klinting. Melihat itu baru Klinting mulai marah namun sang ayah Ki Ageng Mangir menceritakan kronologinya bahwa bila Baru Klinting menjadi manusia nantinya tidak akan mempunyai dua lidah tetapi hanya satu saja. Baru Klinting mereda dan melanjutkan kembali pertapaannya. Ki Ageng Mangir berkata bahwa Baru Klinting harus melakukan pertapaan selama 300 tahun apabila ingin menjadikan dirinya manusia yang sempurna nantinya. Hingga beberapa tahun kemudian masa pertapaannya hampir pada penyelesaian tubuhnya yang mulai ditumbuhi lumut dan semak belukar. Sehingga wujudnya ular naga tidak terlihat sama sekali. 

Hingga suatu ketika ada seorang kepala desa mengumpulkan seluruh warganya dan menyampaikan bahwa Ia akan mengadakan acara bersih desa. Ia membuat beberapa pengumuman untuk seluruh warga desanya agar ikut berpartisipasi dalam acaranya. Karena banyaknya tamu undangan dan perjamuan makan yang begitu banyak sehingga ia memberikan perintah agar dapat memburu hewan yang berada di hutan untuk di jadikan sajian dan santapan ketika acara. Karena Kepala Desa tersebut membuat acara tujuh hari tujuh malam dimana ia membuat acara tersebut dengan meriah dan menghadirkan tamu undangan dari berbagai desa. Karena persediaan lauk yang dimiliki oleh Kepala Desa masih jauh dari kata pantas dan cukup melainkan kurang. Sedangkan tamu undangan yang akan hadir jumlahnya sangat banyak sekali.  

Para warga yang mendaparkan titah tersebut langsung bergegas menuju hutan yang tak jauh dengan wilayah perkampungan mereka. Mereka pun mulai membersihkan area hutan dari semak belukar yang begitu lebat dan kesana kemari mencari hewan perburuan. Namun dalam berburu mereka tak melihat seekor hewam pun berada disana. Mereka terlihat kelelahan karena sudah setengah hari berburu juga tak dapatkan satu pun hewan perburuannya. Hingga ada salah seorang warga yang melihat ada pohon besar yang tumbang Ia mencoba duduk beristirahat disana. Ia mulai berpikir jika banyak ranting bahkan kayu yang yang ada disekitar dapat dijadikan kayu bakar untuk memasak sebagian dan sebagian lagi untuk di jual. Saat Ia sedang beristirahat tanpa sengaja Pisau mereka menancap pada ranting pohon yang jatuh tersebut. Namun anehnya saat melihat tancapan pisau besar itu pun semua orang mulai terkejut dan berkerumun pada pohon tumbang tersebut. 

Hingga akhirnya ia menebang kayu yang jatuh tertutupi semak belukar yang lebat meskipun tertutup selama 300 tahun lamanya. Setelah ia beberapa kali menancapkan kapaknya hingga terkelupaslah kulit dan di dapatilah daging yang begitu besarnya. Ia sesegera mungkin memanggil semua warga lain yang seketika itu juga ikut berburu. Seluruh warga dengan sorak sorai bergembira ternyata setelah hampir seharian mereka berburu di tengah hutan namun tak menemukan hewan satupun. Tanpa banyak berpikir mereka memotong semua daging yang ada pada tubuh Ular Naga itu. 

Meskipun mereka tidak bertanya sebenarnya daging apakah yang telah mereka dapatkan, namun seakan mereka tak menghiraukan. semua orang berbondong - bondong mengambil bagian masing- masing dalam jumlah yang begitu banyak. Mereka mengira bahwa daging yang mereka bawa adalah daging belut besar. Jadi setiap orang membawa irisan daging itu satu per satu dengan ukuran sebesar daging satu buah domba berukuran gemuk. Sesampainya mereka menguliti daging tersebut hingga tak bersisa akhirnya mereka memutuskan untuk pulang dan memberikan daging itu kepada kepala desa sebagai persembahan hasil perburuan mereka selama satu hari. 

Dalam perjalanan pulang mereka bersorak sorai bergembira karena mereka mendapatkan banyak sekali dari membersihkan hutan termasuk daging hasil berburu yang berukuran besar sekali. Mereka dengan senang hati menyiapkan berbagai sajian menu olahan untuk hidangan dan kudapan para tamu. 

(bersambung)

Comments

  1. Gila! Sakit banget itu pasti. Kasihan Baru Klinting.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kak Ael main sini nanti dikasih tahukan tempatnya. sama srangan masih asei sini kak. bagus apalagi setiap malam suro.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

" Kisah Baru Klinting dan Telaga Ngebel" CERBUNG ODOP9

"CINTA KU DI UJUNG PENANTIAN"

" Cinta tanpa Syarat"