" Kisah Baru Klinting dan Telaga Ngebel" CERBUNG ODOP9

 " Kisah Baru Klinting dan Telaga Ngebel" CERBUNG ODOP9


By. Ocha ODOP9 Cerbung Ch-4
https://ochakheifsunshine.blogspot.com/2021/10/kisah-baru-klinting-dan-telaga-ngebel_8.html

Ch-4

Saat Baru Klinting menyampaikan pesannya pada Nyi Latung, Ia tanpa bertanya mengapa lalu menganggukkan kepalanya dan mengerti apa yang disampaikan oleh anak laki- laki itu yang sudah dianggapnya seperti anak sendiri. Setelah sembuh dari beberapa sayatan lukanya, Baru Klinting bergegas pergi mendatangi rumah bapak Kepala Desa. 

Kepala Desa yang melihat anak itu bukannya minta maaf namun ia malah marah bukan kepalang. Lancang sekali kamu datang ke rumahku tanpa permisi. Lalu Baru Klinting pun menyatakan sayembara" Wahai semua warga, lihatlah di tanganku. aku memiliki sekerat daging. Jika kau mampu memenangkan sayembara yang ku adakan, maka ambillah daging ini. Namun jika kalian tak mampu, maka berikanlah semua daging yang telah kalian masak kepadaku" ujar Baru Klinting dengan nada tinggi. barang siapa yang dapat mencabut lidi yang ia tancapkan maka Ia akan selamat dari musibah banjir bandang yang akan menerjang.

Namun dengan nada yang sombong Kepala Desa malah menertawakan sayembara itu. Banyak warga desa yang telah mencoba mencabut batang lidi itu dengan sekuat tenaga. Tanpa terkecuali sang Kepala Desa yang sombong pun ikut andil dalam sayembara tersebut. Mereka dengan sombongnya berkata aku parti bisa mencabut lidi ini. Semua orang sudah mencoba dan tak ada satupun warga desa yang berhasil. Kesombongan mereka pun akhirnya sirna karena akhirnya anak tersebutlah yang mencabut lidi itu.

Sayangnya, warga tetap tak mau mengembalikan daging yang telah mereka masak. "Lihatlah ketamakan kalian wahai manusia. Lihatlah ketidak pedulian kalian pada sesama, pada manusia yang cacat sepertiku. Bahkan kalian tidak mau mengembalikan apa yang menjadi hakku! Ketahuilah, daging yang kalian masak itu adalah dagingkusaat aku menjadi ular naga. Maka, kalian berhak mendapatkan ganjaran yang setimpal dengan apa yang kalian perbuat!" Baru Klinting pun segera mencabut lidi tersebut. Keanehan pun terjadi. Dari lidi itu mengucurkan air yang makin lama makin deras.

Para warga lari tunggang langgang melihat air sudah kemana- mana. Mereka lari menyelamatkan diri dengan menaiki rumah mereka namun air tetap menerjang rumah mereka. Air yang muncul dari lubang itu sekin membesar hingga menenggelamkan kampung tersebut. Dalam musibah bencana air besar ini dari seluruh warga desa hanya satu orang yang selamat yaitu Nyi Latung saja. 

Baru Klinting yang awalnya bertapa ingin menyempurnakan wujudnya menjadi manusia kini Ia harus menjalani hukumannya menjadi ular naga kembali. Desa yang berpenghuni itu akhirnya menjadi lautan telaga dimana airnya mengalir sangat deras. Semua orang yang sudah menyakiti Baru Klinting akhirnya mati. Dan Baru Klinting kembali menjelma menjadi UlarNaga dan menjadi penjaga telaga. Hingga kini telaga tersebut diberikan nama Telaga Ngebel.

Nyi Latung yang selamat ketika mendengar apa yang disampaikan Baru Klinting dengan menaiki lesung dan centong kayu sebagai pendayungnya. Nyi Latung selamat dari musibah itu akhirnya tinggal di bukit yang jauh dari desa yang berubah menjadi Telaga. Hingga kini setiap setiap malam suro akan diadakan acara larung sesajen dan kirab pusaka sebagai bentuk penghormatan karena sampai dengan hari ini keberadaan Baru Klinting tidak diketahui. Nyi Latung yang saat itu menempati kawasan pasar Ngebel yang saat ini sangat ramai. Bahkan disanalah Nyi Latung dimakamkan hingga petilasannya pun berada disana sebagai pengingat untuk warga desa Ngebel. Disinilah menyatakan bahwa kisah ini memang benar adanya. Telaga yang masih alami itu hingga kini masih menyimpan misteri magis didalamnya apalagi setiap malam tahun baru/suro.

(bersambung)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

"CINTA KU DI UJUNG PENANTIAN"

" Cinta tanpa Syarat"